JAKARTA - Citibank memproyeksikan pertumbuhan kredit pada 2014 akan berada pada kisaran 15 persen. Proyeksi tersebut karena masih adanya tekanan dari eksternal terutama dengan kebijakan pengurangan stimulus moneter Amerika Serikat (tapering).
Citi Country Officer Indonesia Tigor M Siahaan mengatakan dengan adanya tapering, kemungkinan akan terjadi pengetatan likuiditas. Hal tersebut karena akan ada pengurangan sekitar USD1 triliun per tahun dana the Fed dari emerging market.
"Ini berdampak ke negara-negara emerging market termasuk Indonesia. Jadi likuiditas tahun depan mengetat sehingga loan growth tahun depan 15 persen," kata Tigor di Jakarta Convention Center, Selasa (19/11/2013).
Tigor mengatakan kedepan dengan perlambatan pertumbuhan kredit pihaknya akan kreatif mencari sumber-sumber pendapatan lainnya selain bunga kredit.
"Kita kejar fee based. Itu berkontribusi sekitar 40 persen dari total pendapatan. Kita akan perkuat teknologi dan layanan untuk mendorong fee based," Jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan tahun depan pertumbuhab pembiayaan Citibank diperkirakan akan meningkat sekitar 12-15 persen dan Loan Deposit Ratio (LDR) diperkirakan akan berada pada 75-78 persen.
